Andaikan Al-Qur’an dapat Berbicara

Andaikan Al-Qur’an dapat Berbicara

Sebuah benda mati, yang mustahil jika mampu bicara dalam dunia kita. Namun pada saatnya  nanti, tidak ada kata Mustahil dan itu akan terjadi sebagai saksi kita kelak dikehidupan selanjutnya.

Dalam Islam, Al-Qur’an merupakan kitab suci sebagai pedoman hidup manusia yang diturunkan oleh Alloh melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya(Zabur, Taurat, Injil) dari Pertama turun sebagai wahyu kepada Nabi sampai sekarang tidak ada perubahan sedikitpun. Yang menuntun kita untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.

Sebagai seorang muslim, kita tidaklah asing untuk membacanya setiap hari. Tapi bagi saya pribadi, itu cerita masa lalu saat aku masih usia anak-anak(Astagfirullohal’Adhim…).

Dengan berbagai macam kesibukkan pada usiaku sekarang, saya sering kali melupakan untuk membacanya meskipun itu 1-2 Ayat. Dan minimal bacaan Al-Qur’an Saya baca pada waktu Sholat,  tidak lebih. Coba kita renungkan hal ini sejenak.

Dan andaikan Al-Qur’an dapat Berbicara maka dia akan berbicara kepada saya :

“Hai kawanKu, masih ingatkah Waktu kau masih anak-anak, kau bagai teman sejatiku, yang selalu menemaniku di waktu Sore saat kau belajar membacaku. Dengan Wudlu kau sentuh Aku, dan dalam keadaan suci kau pegang Aku. Kau baca dengan alunan nada lirih, kadang pula keras. Kau membawaku dengan pelukan didadamu, dan kau bopong Aku dengan semangatmu untuk mendapatkan RidhoNya. Namun kini, Kau telah tumbuh dewasa. Dengan berbagai kesibukanmu, seringkali kau melupakanKu. Dan nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaKu. Apakah Aku bacaan usang??? Apakah Aku bacaan yang ketinggalan Zaman, dan sekarang hanya tinggal sejarah??? Sekarang kau Simpan Aku dengan rapi. Kau biarkan Aku sendiri. Aku menjadi kusam dalam Lemari. Berlapis debu yang tebal. Kau biarkan Kutu menghampiriKu hingga Aku rapuh dan rusak. Apakah kau sudah Lupa padaKu??? Dan sadarkah kau akan hal itu??? Aku mohon, peganglah Aku seperti kau di masa kecilmu. Bacalah aku seperti sediakala. Karena aku jadi penerang dalam Kuburmu. Dan Aku akan jadi saksi ketika Kau menghadap Alloh pada hari Akhir nanti sebagai mahkluk yang mulia dihadapanNya…..”.

Kawanku yang budiman, hanya sebagai renungan saja bagi kita semua dan terutama bagi saya pribadi yang seringkali melupakannya. Mudah-mudahan itu akan membuat Saya sadar dengan kesalahan saya. Kurang lebihnya mohon maaf.

Mudah-mudahan bermanfaat….!!!