Syekh Muhammad Ibn
Abdul Wahhab Rahimahulloh memiliki sikap mulia dalam persoalan hukum takfir (Melempar
Tuduhan Kafir). Sebuah sikap yang SANGAT dipandang Aneh oleh mereka yang
meng-KLAIM sebagai pendukungnya. Mereka MEMVONIS KAFIR secara terang-terangan
dan tergesa-gesa terhadap siapapun yang berbeda jalan dan menolak pemikiran
mereka. Padahal Syekh Muhammad ibn Abdul Wahhab sendiri MENOLAK semua Pandangan
dan Pengakuan tak BERDASAR itu yang dinisbatkan kepadanya.
Dalam sebuah risalah Syekh
Muhammad ibn Abdul Wahhab menyampaikan kepada penduduk al-Qashim tentang
pembahasan AKIDAH yang SALAH, yang MengatasNamakan Beliau. Beliau menyampaikan
melalui tulisan.
“Telah
jelas bagi kalian bahwa, telah sampai kepadaku berita bahwa risalah yang
disampaikan Sulaiman ibn Suhaim kepada kalian dan sebagian ulama di daerah kalian
menerima dan membenarkan isi risalah tersebut. Ketahuilah, Alloh
mengetahui bahwa Sulaiman ibn Suhaim me-NGADA-ada atas nama saya dengan
ucapan-ucapan yang TIDAK PERNAH aku katakan dan kebanyakan terlintas sama
sekali dibenakku”.
Diantaranya yang SULAIMAN
IBN SUHAIM KATAKAN adalah :
1.
Bahwa Syekh Muhammad ibn Abdul Wahhab
Tidak Mengakui semua kitab Madzhab Empat :
-
Madzhab Syafii
-
Madzhab Hanafi
-
Madzhab Hambali
-
Madzhab Maliki
2.
Bahwa Syekh Muhammad ibn Abdul Wahhab
berkata bahwa manusia sejak 600 tahun silam tidak menganut agama dengan benar. Dan
meng-Klaim diri mampu berijtihad (Membuat hukum sendiri) dan lepas dari taqlid
(Melakukan sesuatu atas dasar Logikanya sendiri).
3.
Bahwa Syekh Muhammad ibn Abdul Wahhab
Mengkafirkan orang yang melakukan Tawassul dengan orang-orang sholeh. Dan mengkafirkan
Imam al-Bushiri karena ucapannya kepada Nabi Muhammad “Wahai Mahkluk Paling
mulia”
4.
Bahwa Syekh Muhammad ibn Abdul Wahhab Melarang
ziarah Kubur ke Makam Rosululloh shollalohu alaihiwasallam, ziarah ke makam
kedua orang tua, dan waliyulloh lainnya.
5.
Bahwa Syekh Muhammad ibn Abdul Wahhab mengkafirkan
Ibnu faridl dan Ibnu Araby, dan membakar kitab Dalailul Khairot dan Raudul
Rayahin dan kemudian diganti dengan Raudlul Syayaatiin.
Maka JAWABAN Syekh
Muhammad ibn Abdul Wahhab atas semua Tuduhan tersebut :
سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ
“Maha Suci Engkau (ya Tuhan Kami), ini adalah Dusta Yang Besar”
(QS.
An Nuur:16)
Itulah
pemahaman yang perlu kita garis bawahi bahwa pada Zaman saat ini banyak orang
yang mengatakan tentang Ziarah Kubur bid’ah-Haram, Tawassul Bid’ah-Haram, baca
maulid bid’ah-Haram, bahkan baca sholawat kepada Rosululloh yang Alloh dan
Malaikatnya saja membacakan sholawat untuk Nabi, mereka juga membid’ahkan-Haramkan.
Sedangkan mereka mengaku adalah PENJUNJUNG-PENDUKUNG Syekh Muhammad ibn Abdul
Wahhab.
Dan
yang lebih menyayangkan lagi, ketika ada perdebatan-perdebatan masalah ini, dan
mereka kalah. Mereka tidak mau mengakaui kebenarannya. Tetap keras kepala
dengan mencari seribu bahkan sejuta alasan untuk mem-BENARKAN ke-SALAHpahaman
meraka sendiri.
Kawanku
yang budiman, dalam tulisan ini tidak ada maksud untuk menyudutkan suatu kaum. Namun
lebih ke arah mengajak untuk saling menyangi satu sama lain. Tidak mengkafirkan
sesama muslim, tidak membenci satu sama lain. Dan Supaya terjalin tali
persaudaran yang baik sesama ummat Manusia tidak hanya agama. Sehingga tercipta
Negara yang damai dan indah penuh dengan kasih sayang kepada sesama. #Bismillah
Semoga
Alloh tetap menjaga kita dari golongan orang-orang yang tersesat. Aaamiin aaamiin..
Semoga Bermanfaat.....salam ukhuwah Islamiyyah.
Kutipan
dari : Pemahaman yang Harus Diluruskan (Terjemahan dari : Mafahim Yajibu An Tushohhah
oleh Prof. Dr. As-Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki al-Hasani.
yuk, ummat Islam bersatu padu. perbedaan pendapat tidak lantas menjadikan saudaranya sebagai musuh :)
BalasHapusSepakat Pak...
Hapus