Belajar dari Air
Saya
awali tulisan ini dengan membaca Bismillahirrohmaanirohim….Sholawat serta salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Kita Muhammad SAW…Mudah-mudahan kita semua
yang hadir disini termasuk orang-orang yang dicintai Alloh dan Mencintai Alloh,
termasuk orang-orang yang mencintai Rosul dan dicintai Rosul. Dan semoga kita
termasuk orang yang mendapatkan berkah dunia akhirat, barokah umur kita,
keluarga, rejeki kita…amien amien ya robbal’alamin…
Teringat
ketika dulu mendapatkan nasehat dari seorang Kyai,,”Ambillah ilmu dari air”,
Air itu dapat kita ambil ilmu ketenangan. Air itu membuat tenang sekitar,,air
itu membuat sejuk sekitar. Jadilah kita seoarang Muslim, Mukmin, Mukminat dan
muslimat yang mampu membuat sejuk ataupun tenang sekitarnya. Janganlah seperti
orang-orang yang mengaku Islam tapi masih senang dengan kekerasan, senang
dengan tukarpadu, senang dengan kesengsaraan orang lain. Tunjukkanlah bahwa
Islam itu damai. Saling menyayangi terhadap semua ummat beragama.
Dikisahkan,
ada seorang Laki-laki mengaku Islam yang senang dengan kekerasan. Senang
merusak keharmonisan antar ummat beragama melakukan pengerusakan dan bom bunuh
diri dengan berdalih perang fisabillillah membela agama Islam. Di alam kubur,
dia ditanya oleh malaikat.
“Hai Manusia, Agamu apa??” Malaikat
bertanya.
“Agamaku Islam”, jawab lelaki
tersebut. Dengan tanggap Malaikat “Ah..Masak???”
“Lo iya,
Sumprit Malaikat…”, dengan tegas dia menjawab. “Ah Masak….masak orang Islam itu
matinya di Diskotik(Bom Bali)…Namanya Orang Islam itu bukan begitu…Kalau ngaku
orang Islam matinya itu dimasjid,,dalam keadaan sholat…masak orang Islam
Matinya di Diskotik. Islam Macam apa itu. Islam itu damai..bukan kayak begitu….”
Kawanku
yang budiman, tunjukkan bahwa Islam itu damai, Kita semua jangan sampai mau
diProvokatori oleh Syetan-Syetan Iblis yang mengatakan harus begini, harus
begitu yang melakukan kekerasaan berdalih membela agama Islam. Orang Islam itu
tidak begitu… Harus saling menjaga, menghormati sesama ummat beragama. Saling
menjaga perdamaian dan kesejahteraan bagi ummat manusia, bukan sesama Muslim
saja.
Jangan
sampai ikut-ikutan orang yang memiliki pikiran yang Ga’ rasional Blas. Berpikir
kalau melakukan hal tersebut nanti akan mati masuk Syurga dan ditunggu oleh
para Bidadari…(Bidadari dari Manaaaaaa!!!!!). Jelas itu pikirannya orang
Settrreeesssss…….!!!!!!!!!!
Kalau
memang mengaku orang Islam itu, Jelas ndak seperti itu kelakuannya. Islam itu
damai, Islam itu Nikmat. Dipandang itu menyenangkan. Lihatlah para Kyai sepuh
disekitar kita. Selalu menyenangkan ketika dipandang. Membawa kemaslakhatan
bagi sekitarnya. Lihatlah Kyai Abdurrahman Wachid (Salah satu mantan presiden
Indonesia). Begitu luar bisanya beliau menunjukkan bahwa Islam itu damai dan
saling menghargai.
Jadilah
air, namun jangan terhanyut dengan arus sendiri. Dimana-mana air selalu
dibutuhkan oleh orang lain. Bahkan hampir semua mahkluk membutuhkan air. Air
itu damai, membawa ketenangan. Meskipun dikenc*ng*, air tidak akan
membalas…malah dengan tenanngnya mengalirkan sehingga najispun hilang.
Jadi
seorang Muslimpun demikian. Dikatai orang, dijelek-jelekkan orang, dijadikan
sebuah pengingat….dijadikan sebuah pengajaran. Kalau diri ini memang bukan
orang yang baik maka harus dirubah untuk menjadi lebih baik. Jika kita bukanlah
orang yang jelek, maka hal tersebut jadikanlah itu sebuah kewaspadaan jangan
sampai diri ini menjadi jelek.
Seperti
Al-Imam Safi’i yang dicacimaki orang, “Engkau Dholim, Engkau Syirik…!!!!”.
Beliau hanya tersenyum dan mengadu kepada Alloh, “Ya Alloh ya TuhanKu. Kiranya
Orang tersebut benar, Saya ini yang Salah..Maka Ampunilah Dosa Saya. Jika orang
itu yang salah, Maka Ampunilah dosanya.” Selesai…Indah bukan jika
demikian...tidak ada tindakan kekerasan untuk menyikapinya.
Jadilah
pohon padi, jangan jadi pohon Pakis. Padi ini semakin berisi semakin merunduk.
Semakin berilmu maka semakin Tawaddu’. Jangan seperti pohon pakis, yang
menjulang keatas. Semakin tua semakin congkak, sombong dan tidak mau menerima
nasehat orang lain. Punya ilmu sedikit, sudah berani menyalah-kan orang lain,
terlebih menyalah-kan para Ulama sepuh.
“Haaaaa….
yang anda lakukan itu Bid’ah…………”
“Sholawatan
Harraaaam, Bid’ah!!!!
“Tahlilan
Siriik…!!!!”…...hhhmmmm…Ngapaaain….!!!!!!Uwong jek wingi Mekitik.
Padahal
para malaikat bersholawat kepada Rosul Muhammad SAW. Para Wali Songo
melaksanakan Tahlilan….kalau dipikir secara Logika…”Ha anda ini siapaaa
beraninya mengatakan hal tersebut???”
Kawanku
yang budiman, sedikit uneg-uneg kutipan dari ceramah Habib Syech Abdul Qodir
Assegaf yang dapat saya sampaikan..mudah-mudahan ada guna dan manfaat.
membaca artikel di atas membuat saya meneteskan airmata karena teringat akan masalalu yang kelam..
BalasHapusMasya Alloh....Mudah-mudahan bermanfaat Kang....
Hapusislam memberikan kedamaian, jika dipahami bagaimana keindahan islam itu sesungguhnya
BalasHapusbener sekali Bang....yang bikin resek itukan orang yg belum tahu bagaimana Islam sebenarnya...
HapusIslam memang seharusnya damai, tapi miris karena di negara kita justru banyak terjadi polemik yg mengatas namakan islam :(
BalasHapusIya Bang....Bismillah Insya Alloh sedikit demi sedikit akan tergeser....
HapusIslam is the best :D
BalasHapussssiiipp Bang....memang sebaiknya begitu...Kita wajib menjaga nama baik Islam dengan saling menyayangi dan menghargai sesama Mahkluk....kita awali langkah besar ini dengan tindakan2 kecil dulu...
Hapusssiiipp..bener bang..islam itu damai..emang aneh dengan pemikiran mereke yang mengatasnakan islam dalam kekerasan
BalasHapusOleh Karena itu..marilah kita membuat langkah kecil dari sebuah Postingan yang menyatakan bahwa Islam itu damai...
Hapus“Ya Alloh ya TuhanKu. Kiranya Orang tersebut benar, Saya ini yang Salah..Maka Ampunilah Dosa Saya. Jika orang itu yang salah, Maka Ampunilah dosanya.” Selesai…Indah bukan jika demikian...tidak ada tindakan kekerasan untuk menyikapinya.
BalasHapusdoa yang luar biasa :))
jaman sekarang tidak banyak orang yang cukup mempunyai kebesaran hati untuk mendoakan musuhnya dengan hal yang baik :)
Bener Bang...yang ada saling menjatuhkan.....
Hapusmemang benar Islam itu indah, damai, rahmatan lil 'alamin. namun, catatan sejarah Islam juga tidak meniadakan (tanpa) peperangan, jihad fi sabilillah dalam menegakkan akidah (bukan karena harta dunia). pun ada hukum qishash di dalamnya, hukum rajam, potong tangan dst. yang khalayak umum mungkin masih beranggapan itu semua jauh dari sebutan damai, kasih sayang :)
BalasHapusdan bukan lantas karena Islam itu damai, sehingga diskotek, minuman keras dibiarkan bebas, zina dikomersilkan, musuh dirangkul, saudara sendiri ditendang, dst. tetap ada kewajiban amar ma'ruf nahiy munkar, berdakwah. berdakwah dengan tangan/ kekuatan, lisan/ tulisan atau cukup dengan membenci dalam hati.
khusus pelaku bom, memang negeri ini bukan dalam kondisi perang, sehingga tindakan peledakan bom sungguh amat kita sayangkan. meskipun begitu, mereka tetaplah saudara seiman. bisa jadi niat tulus ikhlas, dan kecintaan mereka terhadap ummat, terhadap Islam menjadi pertimbangan khusus bagi Alloh SWT di pengadilan akherat nanti. tak seorang pun diantara kita yang tahu. wallahu a'lam bishowab :)
Islam adalah jalan hidup, ada di setiap aspek kehidupan manusia.
Sepakat bwt Pak Cahyo....terima kasih atas komentarnya...(^_^).
HapusMaksud dari pernyataan di atas jangan sampai Pemuda-Pemuda Islam salah tangkap dalam menyikapi semuanya...
Islam selalu mengajarkan bebaikan dan kedamaian tapi terkadang kitanya sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan sering kali lupa dengan ajaran2 Islam yang harus ditegakkan setaip hari..
BalasHapusterima kasih ulasannya sangat bermanfaat dan semoga makin menambah iman kita
amin amien....semoga bermanfaat...
Hapuskunjungan gan,bagi - bagi motivasi
BalasHapusHal mudah akan terasa sulit jika yg pertama dipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
ditunggu kunjungan baliknya yaa :)
siiiipppterima kasih..saya kalau ke blog sampyan itu...sulit niggalin jejak..ndak bisa komentar...
Hapussetuju
BalasHapusLike This...heheheh (y)
HapusSetuju gan,islam adalah agama damai,agama rahmatan lil alamin,kekerasan bukan ciri khas islam dan perbedaan dalam hal yang bukan pokok seharusnya menjadi rahmat.Nice artikel kawan
BalasHapusbenar sekali...seperti yang saya baca di artikel Anda...sangat jelas bahwa Rosul melarang saling menyakiti meskipun bukan seorang muslim...(dalam kondisi damai)
Hapusmaaf,tidak semua shalawat yang dikenal oleh masyarakat merupakan shalawat yang dikenal oleh syariat.Seperti Shalawat nariyah,shalawat badr,shalawat nariyah,shalawat al-fatih,shalawat al-in'am dll yang tidak diajarkan oleh Rasulullah,bahkan shalawat yang tidak sesuai dengan syari'at cenderung dilakukan oleh kaum sufi atau tarekat2nya...
BalasHapusPadahal masih banyak shalawat yang sesuai syariat malah ditinggalkan
Wallahu a’lam bish-shawab
mantaaap bang...terima kasih penjelasannya...semoga bermanfaat bagi kita semua....amien
HapusGUSDUR ?
BalasHapusikuti gusdur ?? ngapain..
jelas2 ALLAH benci sama umatNYA yang mengikuti natal..
sama aja mengakui ada nya yesus. padahal yesus itu ga ada.
klu ikuti kebebasan dalam negara ya boleh. tapi dalam agama .. TIDAK BOLEH.. dan anda serta pengikut anda hanya memikirkan dunia n ikuti peraturan negara. tapi tidak mengikuti AGAMA n keyakinan yg di miliki dalam quran dan hadits.. !!!!
Ok..monggo anda berpendapat apa....anda ndak salah....
Hapus